Zero Dark Thirty

"Kisah dramatisasi dari perburuan CIA akan Osama Bin Laden yang intens dan menegangkan"

Pencarian akan orang nomer satu yang dicari oleh AS, Osama Bin Laden, selalu menjadi perdebatan hangat. Tidak heran jika permasalahan ini banyak diangkat ke berbagai media, termasuk film. Di tahun 2008, Morgan Spurlock membuat film dokumenter tentang pencariannya akan OBL di Maroko, Mesir, Yordania, Israel, hingga Pakistan. Dokumenternya ini mempertanyakan mengapa CIA yang dikenal sebagai lembaga intelejen terbaik di dunia tidak mampu melacak hanya satu orang selama tujuh tahun sejak peristiwa 9/11. Akhir dari film dokumenter itu adalah, Spurlock tidak menemukan OBL dan gagal melindungi anaknya yang belum lahir dari bahaya teroris yang mengintai.

Film Zero Dark Thirty bercerita tentang pengejaran CIA terhadap OBL yang berlangsung selama kurang lebih satu dekade. Banyak proporsi cerita yang berdasarkan kejadian nyata dengan tambahan drama disana-sini, film ini digerakkan oleh karakter fiktif Agen Maya. Merepresentasikan beberapa agen CIA yang bertanggung jawab terhadap pengejaran OBL, Agen Maya adalah agen muda yang langsung direkrut CIA selepas dia lulus kuliah dengan nilai terbaik. Dimulai dari pengakuan salah seorang anggota Al Qaeda yang tertangkap dan ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan, Agen Maya mengorek informasi dari Ammar, yang disiksa dengan teknik waterboarding. Walaupun terlihat kurang nyaman dengan teknik penyiksaan tersebut, Agen Maya sadar bahwa itu adalah cara yang paling efektif untuk membuat Ammar buka mulut secepat mungkin. Dari mulut Ammar pun Agen Maya mendapatkan serangkaian petunjuk yang membuat dirinya lebih dekat dengan OBL.

Pergantian pemimpin ke Obama membuat kebijakan luar negeri AS berubah. Salah duanya adalah strategi pemberantasan teroris yang sudah tidak seagresif jaman pemerintahan Bush dan metode interogerasi yang tanpa penyiksaan. Ternyata perubahan kebijakan ini malah menyulitkan Agen Maya yang semakin obsesif menangkap OBL hidup atau mati. Ketika jarak tinggal selangkah lagi dengan OBL, Agen Maya harus meyakinkan petinggi-petinggi gedung putih bahwa orang yang dicurigai berada di sebuag rumah benteng di Pakistan adalah OBL. Ketika banyak orang sudah mulai lelah dengan pengejaran OBL yang telah berlangsung selama 10 tahun dan mulai skeptis dengan setiap laporan intelejen yang ada, Agen Maya masih tetap dalam pendirian dan yakin 100% bahwa laporan intelejen yang diterimanya akurat.

gambar diambil dari RottenTomatoes
Naskah drama pengejaran OBL ini tadinya akan bercerita mengenai pengejaran OBL yang gagal. Namun ketika berbagai berita di media massa mengumumkan bahwa pasukan khusus Navy SEAL berhasil menembak mati OBL, Mark Boal selaku penulis naskah pun merombak dan menulis ulang kembali naskah ini agar sedekat mungkin dengan kenyataan. Namun banyak kritik pedas yang ditujukan untuk Kathryn Bigelow dan Mark Boal yang tampaknya seakan melegitimasi aksi penyiksaan dalam rangka mendapatkan informasi berguna tentang keberadaan OBL. Mungkin kritikan dan pandangan ini bisa dikembalikan lagi kepada para penontonnya, apakah para teroris itu memang layak disiksa untuk mendapatkan informasi berharga atau sebatas apa penyiksaan yang dapat ditolerir ketika kita melihat bahwa teroris itu hanyalah manusia biasa.

Setelah sukses dengan The Hurt Locker yang bercerita tentang sepak terjang para tentara spesialis penjinak bom, Kathryn Bigelow membawa serta hampir seluruh kru yang sama untuk bekerja dalam film Zero Dark Thirty. Hasil akhirnya adalah pengalaman menonton yang mirip ketika menonton The Hurt Locker. Perasaan seakan penonton berada di lokasi yang sama dengan para karakter yang berada di layar berkat camera work yang asyik, hasil editing yang sangat apik untuk dinikmati, serta kualitas suara yang mumpuni. Belum lagi dengan narasi drama yang terus membuat penonton tidak berhenti untuk bertanya-tanya apa yang akan terjadi selanjutnya. Penonton dipaksa untuk bekerja sama dengan Agen Maya dalam mengolah setiap petunjuk yang didapatkan, dan perhatian pada hal-hal detil yang sangat dibutuhkan dalam mengungkap lokasi persembunyian OBL.
gambar diambil dari RottenTomatoes
Yang menarik adalah perkembangan karakter dari Agen Maya, yang diperankan dengan nyaris sempurna oleh Jessica Chastain. Dari awal film, kita melihat bagaimana Agen Maya yang begitu yakinnya dengan setiap petunjuk yang dia temukan yang mengarah ke lokasi persembunyian dari OBL. Hingga akhir film, penonton masih dapat merasakan keyakinan yang sama, yang memang sedikit terkikis oleh waktu 10 tahun dan tanggung jawab yang sangat besar akan hasil pengamatan dari laporan intelejennya. Bagaimana tidak, seluruh tanggung jawab keputusan penyerbuan berasal dari hasil pengamatan Agen Maya, dan ketika penyerangan dilaksanakan, penonton dapat merasakan apa yang dipikirkan oleh Agen Maya jika OBL tidak berada di dalam rumah tersebut. Adegan penyerbuan pada pukul 00.30 dimana kode militer untuk waktu tersebut adalah "zero dark thirty" ini yang menjadi klimaks yang sangat sempurna dari keseluruhan cerita dalam film ini. Ketika dipastikan bahwa salah satu jenazah yang ditembak mati oleh Team 6 Navy SEAL adalah OBL, film ditutup dengan cantik oleh close-up shot dari luapan emosi penuh makna dari Agen Maya. 



Won for Best Sound Editing, Nominated for Best Editing, Best Lead Actress (Jessica Chastain), Best Original Screenplay (Mark Boal), Best Motion Picture in Academy Awards, 2013.
Won for Best Lead Actress (Jessica Chastain), Nominated for Best Screenplay, Best Director, Best Motion Picture in Golden Globe, 2013.

USA | 2012 | Drama / History / War | 157 mins | Aspect Ratio 1.85 : 1

Rating?
9 dari 10

Komentar