Fatal Frame

"Horor adaptasi dari game asal Jepang yang kuat dalam membangun suasana seram"

Di sebuah sekolah khusus wanita yang terletak di kaki gunung di sebuah desa, Aya tinggal di asrama sekolah itu. Suatu hari dia melihat dirinya sendiri sekarat, yang membuat dia terkejut. Dari kejadian itu, Aya tidak pernah bisa meninggalkan kamar asrama. Murid lainnya mulai melihat hantu wanita di asrama itu. Beberapa penghuni asrama satu demi satu menghilang, dikarenakan melihat foto wanita mirip Aya.

Adaptasi dari game tenar asal Jepang ini menyajikan horor yang menarik dan cukup segar. Sutradara Mari Asato jelas keluar dari pakem film horor dimana kemunculan hantu sebagai efek kejut yang menakuti penonton. Tidak, tidak. Hantu dimunculkan secara apa adanya, dan tanpa efek score apapun. Kamera pun akan dengan tidak tanggung-tanggung menyorot dengan lama. Intinya, tidak ada efek kejut apapun dalam Fatal Frame. Tetapi, atmosfer mengerikan yang dibangun lewat jalan cerita yang akan membuat penonton merasa ngeri dan takut.



Atmosfer mengerikan ini yang dengan efektif dibangun lewat jalan cerita yang ditampilkan. Misteri yang perlahan terkuak lewat berjalannya kisah Aya dan teman-temannya. Yang menarik adalah bagaimana film ini mengikuti jalan ceritanya dengan tidak fokus pada satu karakter, tetapi melalui sudut pandang 4-5 siswi sekolah tersebut. Dengan berbagai sudut pandang yang berbeda namun saling berkaitan, misteri foto Aya tersebut pun perlahan terkuak lewat ending yang cukup memuaskan.

Anda juga harus terbiasa pada kisah lesbian yang ditampilkan dalam Fatal Frame. Mungkin film ini menggambarkan hubungan lesbian di Jepang secara deskriptif, mungkin juga tidak. Tetapi latar belakang hubungan lesbian ini cukup penting dan signifikan dalam jalan cerita, meski terlihat cukup berlebihan dan terkesan tidak masuk akal.


Secara keseluruhan, Fatal Frame merupakan jenis horor yang membangun atmosfer seram ketimbang mengagetkan penonton dengan berbagai adegan-adegan mengejutkan. Sebuah horor unik dan menarik, meski konon adaptasi ini begitu jauh dari game aslinya.



Japan | 2014 | Horror / Thriller | 104 mins | Flat Aspect Ratio 2.35 : 1
Rating?
7 dari 10

- sobekan tiket bioskop tanggal 2 Januari 2015 -

Komentar

  1. Lebih mantap Film horor garapan tanah air... hehe...
    Horornya berasa.. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. ah gak jg! setelah kuntilanak 1 gak da berasa bung...
      kalo ada refrensi horindo yg bagus di bagi bung, jgn malu2!!

      Hapus
  2. Karena udah pernah main gamenya, rasanya agak kecewa pas tahu adaptasi filmnya melenceng jauh dari plot gamenya :(

    BalasHapus

Posting Komentar