Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1

"Warkop DKI yang tidak pernah segaring ini"

Dono, Kasino, dan Indro tergabung dalam lembaga keamanan swasta bernama CHIIPS (Cara Hebat Ikut-Ikutan Penanggulangan Sosial). Semangat mereka dalam menjalankan tugas ternyata tidak sebanding dengan hasilnya. Mereka pun menjadi bulan-bulanan akibat perbuatan sendiri, termasuk atasan mereka. Dibantu oleh seorang petugas asal Perancis, Sophie, mereka harus menyelesaikan kasus begal.

Seingat gue, Warkop DKI tidak pernah segaring ini. Ya saya tahu, Warkop DKI tahun 1980-an pun memang terkesan garing, tetapi masih terlihat kocak melihat tingkah polah tiga legenda komedi Indonesia itu. Seakan mereka benar-benar tanpa usaha untuk tampil kocak. Namun "pelestarian" legenda komedi Indonesia dibawah bendera Falcon Pictures ini tampak jauh lebih garing - bahkan ketimbang Chips rilisan tahun 1982.


Setiap sketsa komedinya sangat terlihat dipaksakan. Build up dari setiap leluconnya cukup lama sehingga membuka banyak ruang bagi penonton untuk mengantisipasi. Kemudian tibalah punch line yang ternyata tidak cukup membuat gue pribadi tertawa, atau bahkan tersenyum. Satu dua bit komedi memang kocak dan brilian, tetapi tetap dengan eksekusi yang kurang baik. Semua itu terangkum dalam 95 menit film yang sangat terlihat terlalu dipanjang-panjangkan demi menjadi dua bagian film yang berbeda.


Selain itu, gue sangat menyayangkan karakter Dono Kasino Indro yang dibuat seakan bodoh dan berakal pendek. Come on, sepanjang gue menonton film-film Warkop DKI, mereka dikenal sebagai trio yang banyak akal - meski hasilnya mengundang malapetaka bagi diri mereka sendiri. Namun dalam versi remake ini, mereka terlihat digambarkan seperti orang-orang yang lemah otak dan cenderung susah mikir. Padahal jika mereka benar ingin melestarikan komedi dari Warkop DKI, maka gaya lelucon cerdas dan menyentil permasalahan sosial yang harus diutamakan.

Namun gue sangat mengapresiasi usaha setiap aktor untuk tampil semirip mungkin dengan Dono Kasino Indro. Urutan pertama jelas Abimana Aryasatya, yang berhasil menjelma menjadi Dono yang bermuka bajaj dan yang paling inferior di antara trio nyeleneh ini. Semua orang memang bisa memakai gigi palsu dan mengatur tata rambut sedemikian rupa. Tetapi kepiawaian akting Abimana dalam mengelola raut wajah dan gerak tubuh jelas membuat dirinya melebur menjadi seorang Dono, dan terlihat tanpa usaha sedikitpun.


Sementara Tora Sudiro hanya menjadi seorang Tora Sudiro seperti biasanya, dan memainkan kebiasaan-kebiasaan Indro pada materi aslinya. Menurut gue, yang paling jauh justru Vino G. Bastian yang terlihat terlalu berusaha untuk menjadi Kasino yang aktif dan banyak akal. Suaranya yang serak dan muka yang "dimerahkan" menjadi hal yang sulit untuk memerankan Kasino yang terkenal kocak dengan berbagai celetukannya.

Ya mungkin hanya gue saja yang memang tidak pernah cocok dengan gaya komedi yang dibawakan oleh sutradara Anggy Umbara. Comic 8: Casino Kings yang sama-sama dibagi dalam dua bagian sukses membuat gue diam tanpa tawa selama film. Tetapi tetap gue harus berterima kasih atas usahanya untuk melestarikan Warkop DKI. Pengaruh signifikan setelah menonton film ini adalah jelas ingin menonton kembali film-film lawas dari Warkop DKI yang klasik dan penuh keseruan tersendiri.


Indonesia | Komedi | 95 menit | Scope Aspect Ratio 2.35 : 1

Rating?
6 dari 10

- sobekan tiket bioskop tanggal 2 September 2016 -



----------------------------------------------------------
Search  Keywords:

  • review film warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • review warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • warkop dki reborn jangkrik boss bos review
  • resensi film warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • resensi warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • ulasan warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • ulasan film warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • sinopsis film warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • sinopsis warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • cerita warkop dki reborn jangkrik boss bos
  • jalan cerita warkop dki reborn jangkrik boss bos

Komentar

  1. muka bajaj alm Dono itu memang susah dicari duplikatnya :)))) Saya masih ragu mau ntn film ini atau tidak... Temen2 saya sih pada bilang lucu ya... *kami kan generasi yg plg enggak pernah sekali ntn WarKop di bioskop* ^_^

    BalasHapus

Posting Komentar